Wednesday 23 April 2014

Cara Menanam Tomat dengan Hidroponik

Hidroponik tomat dapat tumbuh dalam larutan nutrisi selain tanah. Menanam tomat dengan hidroponik memudahkan petani untuk mengendalikan gulma, serangga atau penyakit yang ditularkan melalui tanah. Tanaman tomat hidroponik tumbuh lebih cepat dari tanah untuk tumbuh tanaman, dan hasilnya lebih besar.

Langkah-langkah.

Siapkan benih tomat! Taruh benih dalam nampan pembibitan dengan rockwool! Rendam rockwool dalam air dengan pH 4,5 sebelum menambahkan benih! Masukan pada nampan pembibitan.

Tempatkan bibit di bawah sumber cahayaselama 12 jam per hari segera setelah mereka tumbuh. Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan cahaya bersinar pada akar karena hal ini dapat merusak tanaman.
http://hidroponikstore.com/
http://tokopedia.com/komunika1/


Pindahkan bibit tomat ke dalam sistem hidroponik. Tunggu sampai akar mereka mulai menonjol dari bagian bawah nampan pembibitan.

 Letakkan pot ke dalam sistem hidroponik. Sistem hidroponik untuk tomat sebaiknya menggunakan ruang perakaran yang luas, dan dibuatkan tali ke atas untuk perambatan.


Dengan pemupukan yang berimbang akan menghasilkan panen tomat yang besar.

Silahkan kembali lagi di blog ini untuk info pemupukan hidroponik yang berimbang, sukses hidroponik!


Sunday 6 April 2014

Kebutuhan Cahaya pada Tanaman Hidroponik

Kebutuhan Cahaya pada Tanaman Hidroponik menjadi faktor penting, karena merupakan sumber energi terbesar bagi tanaman. Kita tahu bahwa cahaya digunakan untuk fotosintesis pada tanaman.

Pengaruh cahaya pada tanaman berdasarkan : Intensitas Cahaya. Intensitas cahaya merupakan banyaknya quantum atau photon jatuh pada suatu areal atau didefinisikan secara sederhana adalah banyaknya total cahayaa yang diterima tanaman. Intensitas cahaya ini berbeda menurut hari, musim, jarak dai ekuator.


Intensitas cahaya optimum berdampak pada laju fotosintesis yang meningkat dan respirasi yang rendah dan berefek pada cadangan sakarida melimpah.

Jika intensitas cahaya yang diterima tanaman rendah akan berdampak pada tanaman seperti :
  1. Jaringan tiang atau palisade sedikit,
  2. Jaringan bunga karang sedikit,
  3. Ruang interseluler besar,
  4. Urat-urat daun banyak mengandunga air.
Dan pada intensitas cahaya yang tinggi berakibat pada klorofil berkurang shingga daun berwarna hijau kekuningan. Absorpsi cahay rendah berakibat pada laju fotosintesis menurun disebut SOLARIZATION.

Ketika suhu daun meningkat berakibat pada transpirasi berlebihan, laju absorpsi air menjadi tidak seimbang, sel penjaga hilang, stomata akan menutup, fotosintesis akan menurun dan respirasi berlangsung terus. Dan juga terjadi sun burn pada buah dengan warna bunga pudar.

Cahaya pada Tanaman Hidroponik
Pengaruh cahaya selain intensitas cahaya adalah adalah kualitas cahaya dan lama penyinaran atau photoperiodism.

Saturday 5 April 2014

Mencari Cara Bertanam Hidroponik Paling Sederhana

Awalnya saat mendengar kata Hidroponik saya selalu membayangkan bertanam dengan media air dan memerlukan peralatan yang ribet dan mahal.

Seiring perkembangannya, ternyata hidroponik itu tidak serumit bayangkan saya. Dalam ber-hidroponik ada berbagai system mulai dari yang paling sederhana sampai yang rumit dan perlu biaya besar.

Berhidroponik dengan cara paling sederhana biasanya menggunakan system wick atau sumbu, karena sangat mudah dan murah. Dengan sistem wick atau sumbu, sangat mudah mengaplikasikannya dan peralatannyapun mudah di dapat.

Untuk menanam hidroponik sederhana ini kita bisa memanfaatkan berbagai peralatan yang ada di sekitar kita, seperti :
- botol plastik air mineral bekas,
- gelas plastik bekas air mineral,
- jerigen plastik bekas minyak goreng,
- kain untuk sumbu (kain panel lebih bagus)
- steorofom bekas, dll

Cara Bertanam Hidroponik

Dan masih banyak barang-barang lain yang bisa kita manfaatkan, tinggal kitanya sebisa mungkin untuk terus berkreasi.

Friday 4 April 2014

Cara Mengendalikan Lumut pada Nutrisi dan Perakaran Tanaman Hidroponik

Sumber dari Om Heru lagi nih, emang beliau pakarnya hidroponik trus tidak pernah berhenti berbagi ke yang lain. Saya aja udah banyak dapet ilmu gratis ditambah kadang dapet traktiran kopi gratis pula :), enak banget kan...?!

Nih dikutip dari ilmu beliau :
Banyak cara untuk menjaga larutan nutrisi atau bagian perakaran tanaman yang di tanam menggunkan metode hidoponik agar tidak mudah ditumbuhi lumut atau alga. Cara yang paling sederhana adalah dengan mencegahnya meskipun ada cara-cara lain misal dgn bahan kimia seperti hidrogen peroksida dll.

Beberapa petani hidroponik memang ada yang menambahkan hidrogen peroksida pada larutan nutrisi untuk menjaga larutan nutrisi aman dari pertumbuhan lumut atau alga, gang-gang, namun dalam jumlah yang berlebihan juga dapat merusak sistem perakaran baru atau akar atau tanaman muda yang masih sensitif.

Perlu perhatian khusus jika kita mau menggunkan hidrogen peroksida karena kadar atau tingkat presentasinya bisa berbeda-beda, ada yang 3%, 10% bahkan ada yang 35%. Pada Hidrogen peroksida 10% ini dapat membuat kulit rusak dan pada tingkat 35% hidrogen peroksida sama seperti asam pekat, perlu kehati2an untuk menangganinya karena cairan sangat korosif dan berbahaya.

Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening agak lebih kental dari pada air, merupakan oksidator kuat. Hidrogen Peroksida ini biasanya dimanfaatkan manusia sebagai bahan pemutih (bleach), disinfektan, oksidator, dan sebagai bahan bakar roket. Namun jika mau menggunkannya cari yang kadarnya 3%-5% saja, lebih aman tentunya dengan dosis dan takaran yang juga harus diperhatikan.

Dalam aplikasinya penambahan hidrogen peroksida bukan berarti akan menjadi bebas lumut atau alga kerena beberapa waktu bisa saja tumbuh kembali dan kita harus menambahkan kembali secara berkala. Jadi sebaiknya dilakukan pencegahan terlebih dulu dan menghindari penggunaan bahan kimai. Pastikan semua dikontrol dgn baik.

Ingat lumut atau alga, gang-gang bisa berkembang biak pada larutan nutrisi jika bagian larutan terpapar cahaya secara langsung. Untuk pencegahan pastikan semua bagian aliran baik pada tandon penampung maupun celah-celah seperti pada bagian net pot dan lubang-lubang lainnya terjaga agar cahaya tidak masuk atau sampai pada larutan nutrisi.

Mengendalikan Lumut
Mencegah lebih baik dari pada mengobati bukan? Intinya sebelum lumut pada dateng kita cegah dulu pake cara-cara yang tanpa menggunakan kimia.

Selamat mencoba.

Thursday 3 April 2014

Nutrient Film Technique (NFT)






NFT ( Nutrients Film Technique ) , sistem hidroponik dengan menggunakan aliran nutrisi tipis secara terus menerus, kira-kira seperti itu bahasanya. Aliran nutrisi sebisa mungkin tidak lebih dari 3 mm, Ada banyak cara menanam hidroponik sistem wick, sistem NFT, deep water, drip irigasi, aeroponik, dll. Cara menanam hidroponik adalah cara menanam tanaman dengan media air, menggunakan nutrisi dan juga unsur hara yang ada seperti di tanah dilarutkan dalam air.

Pertumbuhan akar kebawah di atas atau dalam aliran air dan nutrisi yang telah dilarutkan dalam air tersebut. Sistem NFT hidroponik ini intinya adalah membuat media untuk bisa dialiri air yang tipis/ dangkal, nah aliran air ini secara terus menerus sebagai media tumbuh tanaman, air nutrisi mengalir secara terus menerus untuk memberikan unsur2 yang ada dalam tanah ke akar tanaman. Agar larutan nutrisi hidroponik bisa mengalir maka talang dibuat miring dengan minimal kemiringan 1%.

Untuk membuat media untuk menanam tanaman hidroponik dengan sistem NFT ini ada banyak media yang bisa digunakan, pralon misalnya atau talang air bentuk u, acrilic, kayu dll. Untuk media tanam tanamannya bisa menggunakan rockwool, rockwool ditaruh dalam netpot kemudian diletakkan diatas aliran air yang telah dibuat dari pralon, talang air, acrilic maupun bahan yang lain.

Hidroponik (Deep Water Culture)



Salah satu metode hidroponik yang mudah diterapkan adalah metode / kultur Rakit Apung atau Deep Water Culture (DWC). Disebut Rakit Apung karena tanaman dibuat terapung diatas rakit (umumnya dibuat dari styrofoam) yang telah dilobangi seukuran pot tanam. Adapun istilah Deep Water Culture disematkan dalam metode ini karena akar tanaman senantiasa terendam dalam air.
Dalam kultur ini, akar tanaman dibiarkan terendam dalam larutan air yang kaya akan oksigen dan nutrisi. Nutrisi sangat berperan dalam setiap metode hidroponik, tidak terkecuali dalam kultur Rakit Apung ini. Hal ini dikarenakan metode bercocok tanam secara hidroponik ini memang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam, sehingga praktis nutrisi harus cukup tersedia bagi tanaman. Berhubung akar tanaman terendam dalam air secara terus-menerus, ketersediaan oksigen terlarut dalam air juga mutlak diperlukan karena pada dasarnya akar tanaman juga perlu bernapas dan untuk itu diperlukan ketersediaan oksigen yang cukup.
http://tokopedia.com/komunika1/

Nutrisi yang digunakan tentunya adalah nutrisi yang mudah larut dalam air sehingga memudahkan bagi akar tanaman untuk menyerapnya. Kecukupan oksigen terlarut dapat diciptakan dengan menggunakan pompa udara yang biasa dipakai untuk akuarium yang dihubungkan ke “Air Stone” melalui pipa / selang udara. Gelembung-gelembung udara yang keluar secara kontinyu melaui Air Stone ini akan menciptakan kondisi air yang telah mengandung nutrisi menjadi kaya akan oksigen.
Untuk memulai bercocok tanam dengan kultur Rakit Apung ini, benih / biji tanaman disemaikan dalam Rockwool yang telah dibasahi sebelumnya dan diletakkan di tempat yang teduh. Akan lebih bagus lagi bila ditutup dengan plastik agar tercipta suhu yang cukup hangat dan lembab sehingga benih cepat berkecambah. Penggunaan hormon perangsang tumbuhnya akar juga dapat dicampurkan dalam air yang digunakan untuk membasahi rockwool pada masa persemaian ini.
Setelah tanaman mulai berkecambah dengan mengeluarkan beberapa helai daun (biasanya dalam rentang waktu 2 minggu), rockwool yang telah ditumbuhi tanaman tersebut selanjutnya diletakkan dalam pot khusus yang biasa disebut net pot yang dipasang pada lubang-lubang rakit styrofoam. Selanjutnya Rakit diletakkan diatas air yang telah disiapkan dalam wadah sebagaimana diperlihatkan dalam gambar diatas.
Tanaman yang umum dibudidayakan dengan menggunakan metode ini adalah tanaman sayuran, khususnya selada (lettuce) sehingga ada juga yang menyebut kultur Rakit Apung ini dengan sebutan Lettuce Culture.

Hidroponik Sistem




Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu:
  • Paprika
  • Tomat
  • Timun Jepang
  • Melon
  • Terong Jepang
  • Selada
Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

http://hidroponikstore.com/

Macam-macam hidroponik

  • Static solution culture (kultur air statis)
  • Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique)
  • Aeroponics
  • Passive sub-irrigation
  • Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
  • Run to waste
  • Deep water culture
  • Bubbleponics
  • Bioponic

Media Tanam Inert Hidroponik :

   Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman.

  • Arang sekam
  • Spons
  • Expanded clay
  • Rock wool
  • Coir
  • Perlite
  • Pumice
  • Vermiculite
  • Pasir
  • Kerikil
  • Serbuk kayu

Media tanam inert hidroponik

Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah:
  • Arang sekam
  • Spons
  • Expanded clay
  • Rock wool
  • Coir
  • Perlite
  • Pumice
  • Vermiculite
  • Pasir
  • Kerikil
  • Serbuk kayu

Keuntungan teknik hidroponik

  • Tidak membutuhkan tanah
  • Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium
  • Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien
  • Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
  • Memberikan hasil yang lebih banyak
  • Mudah dalam memanen hasil
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk menrancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya.

Cara Unsur Hara Diserap Oleh Tanaman

Berikut adalah cara tanaman menyerap unsur hara. Artikel ini saya kutip dari file group Komunitas Belajar Hidroponik (KBH).

* Intersepsi Akar
Akar tanaman tumbuh memasuki ruangan-ruangan pori tanah yang ditempati unsur hara, sehingga antara akar dan unsur hara terjadi kontak yang sangat dekat (kontak langsung), yang selanjutnya terjadi proses pertukaran ion. Ion-ion yang terdapat pada permukaan akar bertukaran dengan ion-ion pada permukaan komplek jerapan tanah. Jadi absorpsi unsur hara (ion) langsung dari permukaan padatan partikel tanah. Jumlah unsur hara yang dapat diserap melalui cara intersepsi akar dipengaruhi oleh sistim perakaran dan konsentrasi unsur hara dalam daerah perakaran. Hampir semua unsur hara dapat diserap melalui intersepsi akar, terutama Ca, Mg, Mn, dan Zn.


*Aliran Masa
Air mengalir ke arah akar atau melalui akar itu sendiri. Sebagian lagi mengalir dari daerah sekitarnya akibat transpirasi maupun perbedaan potensial air dalam tanah. Gerakan air ini dapat secara horinsontal maupun vertical. Air tanah yang mengalir ini mengandung ion unsur hara. Jadi unsur hara mendekati permukaan akar tanaman karena terbawa oleh gerakan air tsb atau disebut aliran masa, yang selanjutnya diserap tanaman. Penyerapan melalui aliran masaa dipengaruhi oleh: (1) konsentrasi unsur hara dalam larutan tanah, (2) jumlah air yang ditanspirasikan (3) volume air efektif yang mengalir karena perbedaan potensial dan berkontak dengan akar. Aliran masa dapat menjadi kontribusi utama untuk unsur Ca, Mg, Zn, Cu, B, Fe. Unsur K juga dapat diserap melalui aliran masa, meskipun tidak terlalu besar.

*Difusi
Proses penyerapan berlangsung akibat adanya perbedaan tegangan antara tanaman dan tanah karena perbedaan konsentrasi unsur hara. Faktor yang mempengaruhi difusi adalah konsentrasi unsur hara pada titik tertentu, jarak antara permukaan akar dengan titik tertentu, kadar air tanah, volume akar tanaman. Pada tanah bertekstur halus difusi akan berlangsung lebih cepat daripada tanah yang bertekstur kasar. Difusi meningkat jika konsentrasi hara di permukaan akar rendah/menurun atau konsentrasi hara di larutan tanah tinggi/meningkat. Unsur P dan K diserap tanaman terutama melalui difusi.

Perlu dipahami tentang penyerapan Phosphor (P)
  1. Diserap dalam bentuk ion H2PO4- (kondisi asam), dan HPO4= (kondisi basa)
  2. Penyerapan P terjadi terutama dalam larutan tanah, kondisi kering mengurangi penyerapan P
  3. Konsentrasi P dlm larutan tanah lebih rendah dibanding P dalam tanaman, penyerapannya secara aktif, memerlukan energi dari hasil respirasi akar. Kondisi tanah basah/dingin mempengaruhi aktivitas metabolisme akar, mengurangi penyerapan P
  4. Penyerapan ion P lebih besar pada ujung akar yg aktif tumbuh
  5. Penyerapan nutrisi dipengaruhi oleh keseimbangan kation dan anion dalam tanah. Keberadaan ion NH4+ meningkatkan penyerapan P, khususnya pupuk starter.
  6. Konsentrasi ion ortophosphat dalam larutan penting dlm penyerapan P
  7. Phosphor bergerak sangat lambat dalam larutan tanah, dan akar harus sangat dekat dengan P dlm tanah, agar dapat menyerap P.
  8. Sumber pupuk P terbaik adalah asam phosphat (H3PO4) kandungan P2O5 sebesar 54 %, dan 100 % tersedia bagi tanaman.
Unsur Hara

UREA setelah diaplikasikan dalam tanah (N)

Urea adalah pupuk berbasis NH2 (amina) . Hidrolisis urea dalam tanah :

(NH2)2CO + 2H2O ------> (NH4)2CO3
(NH4)2CO3 + 2H+ -------> 2NH4+ + CO2 + H2O

Pada kondisi tanah dengan pH tinggi, suhu dan kelembaban tanah tinggi, sebagian besar N-amonium (NH4+), yang terbentuk, diubah menjadi amonia (NH3):

NH4 + OH ---> NH3 + H2O

Ammonia adalah gas yang mudah menguap. Konsentrasi amonia yang tinggi beracun bagi akar, khususnya tanaman muda. Pada kondisi yg disebutkan diatas, N yang diaplikasikan dalam bentuk Urea, hilang ke atmosfer, sementara konsentrasi amonia yg tinggi di zona perakaran mencapai tingkat toksik.
Selama hidrolisi urea, terbentuk bikarbonat (HCO3-), meningkatkan pH setempat. Pada tanaman muda, hal ini bisa menyebabkan defisiensi Fe.

Kalium (K), Perannya terhadap tanaman.

Lambang : K

Diserap dlm bentuk ion K+

Sumber : KCl, KNO3,MKP,DKP,ZK, DLL
  1. Meningkatkan hasil panen
  2. Meningkatkan kualitas buah.
  3. Meningkatkan kadar kemanisan buah.
  4. Meningkatkan ketahanan penyakit
  5. Meningkatkan ketahanan stress
  6. Meningkatkan daya simpan buah
  7. Mengurangi retak buah, jeruk, melon
Peran fisiologi
  1. Meningkatkan fotosintesis
  2. Meningkatkan transportasi hasil fotosintesis ke tempat penyimpanan, seperti buah, biji, umbi.
  3. Mengkonversi fotosintat menjadi pati, protein, vitamin.
Yang mulai serius wajib baca nih, semoga bermafaat

Wednesday 2 April 2014

Suhu Optimal Semai Bibit

Penurunan suhu atau pencapaian suhu optimal, dua hal terjadi pada waktu yang sama. Sementara persentase benih berkecambah menurun, jumlah hari untuk perkecambahan meningkat. Itu adalah hubungan mendasar antara perkecambahan dan suhu.

Untuk setiap jenis benih, ada suhu optimal untuk perkecambahan, dan pada suhu tersebut, jumlah maksimum benih akan berkecambah dan dalam waktu kurang dari pada setiap suhu tertentu lainnya.


Anda dapat menabur benih bawang merah di 32 º F dan mendapatkan 90% perkecambahan. Jadi, kenapa tidak kita melakukannya? Jawabannya adalah pada tabel berikut.


Crops
32ºF
41ºF
50ºF
59ºF
68ºF
77ºF
86ºF
95ºF
104ºF
Asparagus
  0
  0
 61(53)
 80(24)
 88(15)
 95(10)
 79(12)
 37(19)
  0
Beans, lima
  0
  0
  1
 52(31)
 82(18)
 90(7)
 88(7)
  2
  0
Beans, snap
  0
  0
  1
 97(16)
 90(11)
 97(8)
 47(6)
 39(6)
  0
Beets
  0
 53(42)
 72(17)
 88(10)
 90(6)
 97(5)
 89(5)
 35(5)
  0
Cabbage
  0
 27
 78(15)
 93(9)
  0(6)
 99(5)
  0(4)
  0
  0
Carrots
  0
 48(51)
 93(17)
 95(10)
 96(7)
 96(6)
 95(6)
 74(9)
  0
Cauliflower
  0
  0
 58(20)
 60(10)
  0(6)
 63(5)
 45(5)
  0
  0
Celery
  0
 72(41)
 70(16)
 40(12)
 97(7)
 65
  0
  0
  0
Cucumber
  0
  0
  0
 95(13)
 99(6)
 99(4)
 99(3)
 99(3)
 49
Eggplant
  0
  0
  0
  0
 21(13)
 53(8)
 60(5)
  0
  0
Lettuce
 98(49)
 98(15)
 98(7)
 99(4)
 99(3)
 99(2)
 12(3)
  0
  0
Muskmelon
  0
  0
  0
  0
 38(8)
 94(4)
 90(3)
  0
  0
Okra
  0
  0
  0
 74(27)
 89(17)
 92(13)
 88(7)
 85(6)
 35(7)
Onions
 90(136)
 98(31)
 98(13)
 98(7)
 99(5)
 97(4)
 91(4)
 73(13)
  2
Parsley
  0
  0
 63(29)
  0(17)
 69(14)
 64(13)
 50(12)
  0
  0
Parsnips
 82(172)
 87(57)
 79(27)
 85(19)
 89(14)
 77(15)
 51(32)
  1
  0
Peas
  0
 89(36)
 94(14)
 93(9)
 93(8)
 94(6)
 86(6)
  0
  0
Peppers
  0
  0
  1
 70(25)
 96(13)
 98(8)
 95(8)
 70(9)
  0
Radish
  0
 42(29)
 76(11)
 97(6)
 95(4)
 97(4)
 95(3)
  0
  0
Spinach
 83(63)
 96(23)
 91(12)
 82(7)
 52(6)
 28(5)
 32(6)
  0
  0
Sweet Corn
  0
  0
 47(22)
 97(12)
 97(7)
 98(4)
 91(4)
 88(3)
 10
Tomatoes
  0
  0
 82(43)
 98(14)
 98(8)
 97(6)
 83(6)
 46(9)
  0
Turnips
  1
 14
 79(5)
 98(3)
 99(2)
100(1)
 99(1)
 99(1)
 88(3)
Watermelon
  0
  0
  0
 17
 94(12)
 90(5)
 92(4)
 96(3)
  0
Semai Bibit