Sunday 30 March 2014

Bagaimana Cara Memulai Bertanam Hidroponik ?

Mungkin diantara dari kita masih bingun ingin memulai bertanam Hidroponik tapi memulai dari mana? Bagi yang sempet membaca seluruh artikel sebelumnya, tentu hal ini sangat mudah. Tapi bagi yang masih bingun berikut tips dari saya :
  1. Pahami arti dan konsep budidaya hidroponik, bisa dari internet, forum-forum tanman dan hidroponik, group facebook, buku atau tanya ahlinya
  2. Tentukan jenis tanaman yang akan ditanam, misalnya sayuran, buah atau bunga.
  3. Cari tahu jenis alat hidroponik mana yang paling sesuai, artinya efektik dan efisien jika anda lakukan. Karena tiap orang pasti berbeda dikarena aktifitas personal, sumberdaya lokal, ekonomi dll. Bisa bertanya pada ahlinya. Lalu anda mencari tahu konsep kerja dari alat itu.
  4. Mulai menyiapkan alat dan bahan untuk memulai berhidroponik. Misalnya seperti berikut : Contoh Menanam Hidroponik Murah
  5. Gunakan peralatan yang paling sederhana, paling mudah, dan tentu paling murah.
  6. Mulai pembibitan atau semai, bisa cek disini Cara Semai Menggunakan Media Rockwool 
  7. Membeli nutrisi hidroponik dan perhatikan cara pemakaiannya, cek disini Nutrisi atau Pupuk pada Tanaman Hidroponik 
  8. Setelah semua lengkap, langsung pengaplikasian dengan cara yang paling mudah, paling sederhana, dan paling murah.
  9. Selanjutnya pelihara tanaman anda sampai panen.
cara hidroponik

Selamat mencoba

Thursday 27 March 2014

Cara Bertanam Hidroponik Dengan Cara Paling Sederhana

Seperti postinga-postingan sebelumnya saya akan menggambarkan bagaimana Cara Bertanam Hidroponik Sederhana. Jika Anda menelusuri semua postingan sebelumnya tentu caa ini sangat mudah, ada banyak contoh dan cara-cara yang sebelumnya sudah saya jelaskan.

Kita tau bahwa anaman hidroponik tumbuh sehat, kuat, dan bersih. Hidroponik juga ramah lingkungan karena tidak membutuhkan air sebanyak berkebun secara konvensional. Ini karena hidroponik tidak memerlukan penyiraman sama sekali.


Laju pertumbuhan tanaman hidroponik bisa mencapai 50% lebih cepat dibanding tanaman yang ditanam di tanah pada kondisi yang sama. Alasan untuk ini adalah karena tanaman hidroponik langsung mendapatkan makanan dari air yang kaya nutrisi. Kondisi ini juga membuat tanaman tidak perlu akar besar untuk mencari nutrisi. Dan karena energi yang diperlukan untuk pertumbuhan akar lebih sedikit, sisa energi bisa disalurkan ke bagian lain dari tanaman.

Bagi yang mempunyai hobi berkebun, cara hidroponik ini dapat menjadi alternatif. Tapi bagaimana ya cara membuat tanaman hidroponik? Sudah banyak saya posting tentang hidroponik. Tapi jangan khawatir, pada postingan ini akan dibahas cara menanam hidroponik dengan cara yang paling sederhana.

Berikut cara menanam tanaman hidroponik dengan cara paling sederhana:
Alat:
  • Botol plastik air mineral bekas
  • Kain untuk sumbu (kain flanel lebih bagus)
  • Nutrisi hidroponik.
  • Media tanam (rocwool, arang sekam, kerikil, pasir malang, pecahan bata merah). Pilih yang paling mudah didapat.
Metode yang akan kita gunakan adalah sistem Wick dengan botol bekas, caranya yaitu :
Botol plastik dipotong menjadi 2 bagian, yang bagian atas dibalik dan dilubangi kecil-kecil dan di pasang sumbu pada tutupnya. Kemudian diisi media tanam, dan tanaman yang akan kita tanam secara hidroponik. Untuk bagian botol plastik bawahnya untuk menampung nutrisi tanaman. Sehingga bagian atas yang sudah berisi tanaman di taruh terbalik di atas botol plastik nutrisi (bagian bawah). Simple bukan! Lebih jelasnya silahkan liat gambar berikut :

hidroponik


Selamat mencoba...!

Sunday 23 March 2014

Cara Menanam Hidroponik Dari Awal

Secara sederhana proses cara menananm hidroponik biasanya terbagi dalam beberapa tahapan, diantaranya :

1. Persiapan Benih/Seeding
2. Menyemai
3. Menyapih
4. Menanam dan
5. Panen

Silahkan klik pada masing-masing tahapan di atas untuk lebih detail, karena postingan ini saya bagi ke beberapa postingan agar halaman ini tidak terlalau panjang dan membosankan. (menyusul)

Proses di atas merupakan yang umum dilakukan dan tidak harus mengikuti semua proses dalam menanam hidroponik. Ada juga yang hanya melakukan tahap 1,2, 4 kemudian langsung ke 5, biasanya untuk sekala hobi atau hidroponik kecil. Atau ada juga yang hanya tahap 1, 4, kemudian 5, seperti menanam kangkung, jadi tahapan semainya langsung di media tanam hingga panen.

Pada cara menanam hidroponik ini tentu lebih praktis dan efisien dibanding dengan cara konfensinal, karena pada cara konfensional persiapan lahan menjadi penting dan berpengaruh pada tanaman. Pada pertanian konfensional biasanya juga harus membersihkan lahan dari rumput, gulma, dan lain sebagainya.

Saturday 8 March 2014

Memanfaatkan Steorofom untuk Budidaya Hidroponik Sekala Besar

Penggunaan steorofom untuk sekala besar pada pertanian hidroponik, biasanya digunakan pada system floating (mengapung). Steorofom yang sudah dilubangi dan ditanami, mengapung pada bak penampungan nutrisi. Bak penampungan bisa dibuat dengan papan dibentuk kotak melebar atau memanjang dengan tinggi tampungan kira-kira 10cm – 20cm atau disesuaikan dengan tanaman dan dialadi plastic (jangan sampai bocor), kira-kira seperti gambar di atas pada steorofom bagian bawah yang dialasi plastic tapi pada sekala besar (lebar dan panjang). Kira-kira seperi gambar berikut :



Atau bisa juga membuat bak penampungan dengan bahan semen (permanen), fiber atau plastic yang lebih luas dan lebar. Saat proses penanaman dan pemanenan-pun sangat praktis, bisa dilakukan dengan cara mendorong atau menarik dari satu sisi saja. Yaitu dengan cara di masing-masing ujung diletakkan kayu yang diikat tali ke bagian ujung yang berlawanan untuk menarik dan mendorong steorofom. Dan masih banyak cara yang memudahkan dan praktis, sehingga lebih hemat biaya, tenaga, dan waktu dengan hasil yang jauh lebih berkualitas dan menguntungkan.

Friday 7 March 2014

Cara Pemakaian Pestisida Nabati

Seperti halnya cara pemakaian pestisida kimia atau pestisida pada umumnya, pestisida nabati juga dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat semprot (sprayer) yang digendong. Namun, apabila tidak dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida nabati dapat dilakukan dengan bantuan kuas penyapu (pengecat) dinding atau merang yang diikat. Caranya, alat tersebut dicelupkan kedalam ember yang berisi larutan pestisida nabati, kemudian dikibas-kibaskan pada tanaman.


Supaya penyemprotan pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana hama sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang kendali hama, penyemprotan pestisida nabati sebaiknya berdasarkan ambang kendali. Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan pengendalian.

Pemakaian Pestisida

Thursday 6 March 2014

Tanaman Yang Bisa Digunakan Untuk Bahan Bio Pestisida (Bagian 1)

Ada banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai ramuan untuk membuat bio pestisida, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Tembakau (Nicotium tabacum).Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3 - 4 hari, atau bisa juga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air hasil saringan ini bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman.
  • Tuba, Jenu (Derriseleptica).Bahan yang digunakan bisa dari akar dan kulit kayu. Caranya dengan menumbuk bahan tersebut sampai betul-betul hancur. Kemudian campur dengan air untuk dibuat ekstrak. Campur setiap 6 (enam) sendok makan ekstrak tersebut dengan 3 liter air. Campuran ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman.
  • Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit).Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 2 - 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman.
  • Kucai (Allium schonaoresum).Kalau menggunakan kucai, cara meramunya adalah dengan menyeduhnya, yang kemudian didinginkan. Kemudian saring. Air saringannya ini mampu untuk memberantas hama yang biasanya menyerang tanaman mentimun.
  • Bunga Camomil (Chamaemelum spp).Bunga yang sudah kering diseduh, kemudian dinginkan dan saring. Gunakan air saringan tersebut untuk mencegah damping off atau penyakit rebah.
  • Bawang Putih (Allium sativum).Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup. Simpan di tempat yang dingin selama 7 - 10 hari. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air. Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnya hortikultura.
  • Abu Kayu.Abu sisa bakaran kayu ditaburkan di sekeliling perakaran tanaman bawang bombay, kol atau lobak dengan tujuan untuk mengendalikan root maggot. Abu kayu ini bisa juga untuk mengendalikan serangan siput dan ulat grayak. Caranya, taburkan di sekeliling parit tanaman.
  • Mint (Menta spp).Daun mint dicampur dengan cabai, bawang daun dan tembakau. Kemudian giling sampai halus untuk diambil ekstraknya. Ekstrak ini dicampur dengan air secukupnya. Dari ekstrak tersebut bisa digunakan untuk memberantas berbagai hama yang menyerang tanaman.
  • Kembang Kenikir (Tagetes spp).Ambil daunnya 2 genggam, kemudian campur dengan 3 siung bawang putih, 2 cabai kecil dan 3 bawang bombay. Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan air lalu didinginkan. Kemudian tambahkan 4 - 5 bagian air, aduk kemudian saring. Air saringan tersebut dapat digunakan untuk membasmi berbagai hama tanaman.
Bahan Bio Pestisida
Bersambung ke postingan  "Tanaman Yang Bisa Digunakan Untuk Bahan Bio Pestisida (Bagian 2)"

Tanaman Yang Bisa Digunakan Untuk Bahan Bio Pestisida (Bagian 2)

Sambungan dari postingan sebelumnya "Tanaman Yang Bisa Digunakan Untuk Bahan Bio Pestisida (Bagian 1)"

Bahan Bio Pestisida

  • Cabai Merah (Capsium annum).Cara pembuatannya dengan mengeringkan cabai yang basah dulu. Kemudian giling sampai menjadi tepung. Tepung cabai tersebut kalau dicampur dengan air dapat digunakan untuk membasmi hama tanaman.
  • Sedudu Sedudu (sejenis tanaman patah tulang) diambil getahnya. Getah ini bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman.
  • Kemanggi (Ocimum sanetu).Cara pembuatannya: kumpulkan daun kemangi segar, kemudian keringkan. Setelah kering, baru direbus sampai mendidih, lalu didinginkan dan disaring. Hasil saringan ini bisa digunakan sebagai pestisida alami.
  • Dringgo (Acarus calamus).Akar dringgo dihancurkan sampai halus (menjadi tepung), kemudian dicampur dengan air secukupnya. Campuran antara tepung dan air tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembasmi serangga.
  • Tembelekan (Lantara camara). Daun dan cabang tembelekan dikeringkan lalu dibakar. Abunya dicampur air dan dipercikkan ke tanaman yang terserang hama, baik yang berupa kumbang maupun pengerek daun. Rumput Mala (Artimista vulgaris) Caranya bakar tangkai yang kering dari rumput tersebut. Kemudian manfaatkan asap ini untuk mengendalikan hama yang menyerang suatu tanaman.
  • Tomat (Lycopersicum eskulentum).Gunakan batang dan daun tomat, dan dididihkan. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air dari saringan ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman.
  • Gamal (Gliricidia sepium).Daun dan batang gamal ditumbuk, beri sedikit air lalu ambil ekstraknya. Ekstrak daun segar ini dan batang gamal ini dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman, khususnya jenis serangga.
  • Bunga Mentega (Nerium indicum).Gunakan daun dan kulit kayu mentega dan rendamlah dalam air biasa selama kurang lebih 1 jam, kemudian disaring. Dari hasil saringan tadi dapat digunakan untuk mengusir semut.

Beberapa Hama dan Cara Penanggulangan Alaminya

Hama merupakan salah satu faktor utama yang dapat merugikan petani. Penanggulangan hama menjadi sangat penting dan menjadi rutinitas yang sudah biasa dikerjakan oleh petani. Berikut adalah hama yang umum menyerang dan cara penanggulangannya dengan cara alami :

  • Kutu Putih pada daun atau batang. Dapat digunakan siung bawang putih yang ditumbuk dan diperas airnya serta dicampurkan dengan air sesuai dosis yang diperlukan. Jika kutu melekat erat pada tanaman, dapat digunakan campuran sedikit minyak kelapa. Semprotkan campuran tersebut pada tanaman yang terserang hama.
  • Tikus. Buah jengkol dapat ditebarkan di sekitar tanaman atau di depan lubang sarang tikus. Atau dengan merendam irisan jengkol pada air selama 2 hari. Lalu semprotkan pada tanaman.
  • Berbagai serangga. Air rebusan cabai rawit yang telah dingin dan dicampur dengan air lagi serta disemprotkan ke tanaman akan mengusir berbagai jenis serangga perusak tanaman.
  • Aphids. Air rebusan dari campuran tembakau dan teh dapat mengendalikan aphid pada tanaman sayuran dan kacang-kacangan. Air hasil rebusan di campurkan kembali dengan air sehingga lebih encer.
  • Berbagai serangga. Air rebusan daun kemangi atau daun pepaya yang kering ataupun yang masih segar, dapat disemprotkan ke tanaman untuk mengendalikan berbagai jenis serangga.
  • Nematoda akar. Dengan menggunakan bunga kenikir (Bunga Tahi Kotok) yang direndamkan oleh air panas mendidih. Biarkan semalam lalu saring. Hasil saringan tersebut disiramkan ke media tanaman. Penting diperhatikan media yang digunakan mudah dilalui oleh air.
  • Mengendalikan serangga, nematoda dan jamur. Dengan membuat air hasil rendaman tumbukan biji nimba dengan air selama tiga hari. Lalu siram pada tanaman, umumnya efektif pada tanaman sayuran.
Hama

Wednesday 5 March 2014

Bahan Nabati Untuk Mengendalikan Hama Secara Umum

Berikut adalah bahan nabati untuk mengendalikan hama secara umum :

Bahan :
  • Daun nimba 8 kg 
  • Lengkuas 6 kg 
  • Serai 6 kg 
  • Deterjen 20 gram 
  • Air bersih 20 liter.
Cara Pembuatan :
Daun nimba, lengkuas, dan serai ditumbuk hingga halus, setelah halus kemudian dicampur dengan air 20 liter. Bahan-bahan tersebut diaduk hingga merata, lalu didiamkan atau direndam selama 24 jam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan ditambah deterjen dan larutan siap digunakan. Cara pemakaiannya diencerkan dengan 60 liter air dan bisa digunakan untuk luas 1 ha. Penggunaannya dengan cara menyemprotkan pada tanaman.

Cara Penanggulangan Hama dengan Bio Pestisida (Nabati) Bagian 2

Berikut adalah lanjutan dari "Cara Penanggulangan Hama dengan Bio Pestisida (Nabati) Bagian 1" :

Bio Pestisida
  • Untuk Mengendalikan Hama pada Bawang Merah, Bahan :Daun nimba 1 kg, umbi gadung racun 2 buah, deterjen sedikit berfungsi sebagai pelekat daun, air 20 liter.Cara Pembuatan :Daun nimba dan umbi gadung ditumbuk halus. Selanjutnya seluruh bahan diaduk merata dlam 20 liter air, dan diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus dan tambahkan diterjen. Semprotkan pada tanaman bawang merah 
  • Ramuan untuk mengendalikan Trips pada cabe, Bahan :Daun sirsak 50-100 lembar, deterjen atau sabun colek 16 gram dan air 5 liter Cara Pembuatan Daun sirsak ditumbuk halus dicampur dengan 5 liter air dan diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Setiap 1 liter hasil saringan diencerkan dengan 10-15 liter air. Larutan siap disemprotkan ke seluruh tanaman cabe. 
  • Ramuan untuk mengendalikan Trips, Aphid, dan kutu daun, Bahan:Daun pamor-pamor 2, 5 kg dan air 7,5 liter .Cara Pembuatan Daun pamor-pamor ditumbuk (blender) sampai halus, kemudian tambahkan air (konsentrasi 25 %) dan permentasikan selama 1 hari. Kemudian saring ekstraknya dan tambahkan diterjen sebanyak 5 gram. Semprotkan pada tanaman. 
  • Ramuan untuk mengendalikan penyakit Antraknose, BahanRimpang lengkuas 1 kg dan air 2 liter .Cara Pembuatan Iris rimpang lengkuas, tempatkan pada niru dan jemur sampai kering. Kemudian cincang rimpang lengkuas sampai kecil-kecil. Selanjutnya masukkan 2 l air ke dalam panci suling, panaskan dengan nyala api yang kecil dengan kompor gas/kompor minyak, lalu masukkan rimpang lengkuas tadi ke dalam panci penguapan. Air hasil sulingan ditampung pada beaker glass. Semprotkan air sulingan tersebut dengan kosentrasi 15 % pada tanaman yang terserang Antraknose secara merata. Waktu aplikasi sebaiknya pada sore hari 
  • Mengendalikan ulat dan Hama pengisap, Bahan: Daun mimba,Umbi gadung,Detergen,Air Alat: Timbangan Alat penumbuk Tempat pencampuran Pengaduk Saringan.Cara Pembuatan: Cara pembuatan pestisida nabati daun mimba dan umbi gadung adalah sebagai berikut. 1).Tumbuk halus 1 kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, tambah dengan 20 liter air + 10 g detergen, aduk sampai rata. 2).Diamkan rendaman tersebut selama semalam. 3).Saring larutan hasil rendaman dengan kain halus. 4). Semprotkan larutan hasil penyaringan ke pertanaman. 
  • Mengendalikan Hama Trips pada Cabai, Bahan: Daun Sirsak 50 - 100 lembar, Deterjen/Sabun Colek 15 gr, Air 5 liter. Cara Membuat : Daun sirsak ditumbuk halus dicampur dengan 5 liter air.Direndam selama 24 jam, saying dengan kain halus.Setiap liter Iarutan dapat diencerkan dengan 10 - 15liter air.Aplikasi dengan menyemprotkan larutan tersebut pada seluruh bagian tanaman yang ada hamanya. Ramuan untuk 
  • Mengendalikan Hama Belalang dan Ulat. Bahan : Daun Sirsak 50 lembar,Daun Tembakau satu genggam, Deterjen/Sabun Colek 20 gr. Air 20 liter. Cara membuat :Daun sirsak dan tembakau ditumbuk halus. Tambahkan deterjen/sabun colek aduk dengan 20 liter air, endapkan 24 jam. Disaring dengan kain halus dan diencerkan dengan 50 -60 liter air, aplikasi dengan cara disemprotkan. 
  • Ramuan untuk Mengendalikan" Hama Wereng Coklat, Penggerek Batang dan Mematoda. Bahan: -Biji Mimba 50 gr, Alkohol 10 cc, Air 1 liter. Cara membuat : Biji mimba ditumbuk halus dan diaduk dengan 10 cc alkohol, encerkan dengan 1 liter air, endapkan selama 24 jam, wring dan dapat disemprotkan pada tanaman/serangga hama. 
  • Ramuan untuk Mengendalikan Hama Tanaman Bawang Merah. Bahan :Daun Mimba 1 kg, Umbi Gadung Racun 2 buah, Deterjen/Sabun Colek sedikit,Air 20 liter. Cara membuat :Daun mimba dan umbi gadung ditumbuk halus, ditambah deterjen/sabun colek aduk dengan 20 liter air, endapkan 24 jam, saring dan dapat disemprotkan pada tanaman. Bahan : Limbah daun tembakau 200 kg. Cara membuat :Dihancurkan/ ditumbuk dihaluskan, cara aplikasi tumbuhan dan tembakau ditaburkan bersama pemupukan untuk 1 hektar. Limbah dan tembakau itu baik untuk mengendalikan penyakit karena jamur, bakteri dan mematoda. 
  • Ramuan untuk Mengendalikan Tikus. Bahan : Umbi Gadung Racun 1 kg, Dedak padi. 10 kg, Tepung ikan 1 ons, Kemiri sedikit,Air sedikit. Cara membuat: Umbi dikupas, dihaluskan, semua bahan dicampurkan tambah air dibuat pelet. Sebarkan pelet dipematang sawah tempat tikus bersarang. Mimba (Azadiracta indica) Cara pembuatannya dapat dilakukan dengan mengambil 2 genggam bijinya, kemudian ditumbuk. Campur dengan 1 liter air, kemudian diaduk sampai rata. Biarkan selama 12 jam, kemudian disaring. Bahan saringan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaannya harus ditambah dengan air sebagai pengencer. Cara lainnya adalah dengan menggunakan daunnya sebanyak 1 kg yang direbus dengan 5 liter air. Rebusan ini diamkan selama 12 jam, kemudian saring. Air saringannya merupakan bahan pestisida alami yang dapat digunakan sebagai pengendali berbagai hama tanaman.